Catatan kaki (Foot Note)
Catatan kaki adalah keterangan-keterangan
atas teks karangan yang ditempatkan pada kaki halaman karangan yang
bersangkutan dan berfungsi sebagai penghargaan terhadap karya orang lain
sekaligus sebagai pemenuhan kode etik yang berlaku.
Berikut adalah contoh penulisan catatan kaki:
[1]I.G. Wursanto, Managemen
Kepegawaian. Kenisisus, Yogyakarta, 1989, hlm. 108
2 Wawasan Kerja
Aparatur Negara, BP-7 Pusat, jakarta, 1993, hlm. 24
3 Nurlita
Witarsa, Dasar-Dasar Produksi, Karunika, jakarta, 1988, hlm.109
Urutannya nama pengarang,judul buku, nama kota, nama
penerbit, tahun penerbitan.
Bisa dengan mudah dihafalkan dengan kesatuan kata “NaJuKoPenTaHal”
ü Untuk
nama pengarang yang terdiri dari dua kata tidak boleh dibalik
ü Untuk
judul buku diberikan efek italic atau jika tidak digaris bawahi
ü Untuk
penulisan halaman tidak dibolehkan menulis hal, melainkan hlm. Atau jika tidak
bisa digunakan dengan H. (kapital).
Berikut adalah cara
penyusunan catatan kaki:
I.
Catatan kaki wajib diberikan nomer
urut, dan nomor urut itu menggunakan nama arab (1, 2, ..) tanpa diikuti tanda
baca apapun.
II.
Nama pengarang tidak boleh dibalik
kemudian untuk gelarnya boleh dicantumkan boleh tidak.
III.
Catatan kaki dicantumkan di bagian
bawah (kaki) halaman
IV.
Jarak masing-masing sumber satu
spasi
Jika
urutan penulisan catatan kaki ini ternyata panjang sehingga bisa menghabisakan
dua baris, maka pada baris kedua penulisannya diberikan jarak sebanyak 5
karakter dan itu menjorok ke luar seperti penulisan paragraf saja.
Contoh:
I.S. Livine Teknik Memimpin
Pegawai dan Pekerja. Terjemahan oleh iral Soedjono, Cemerlang, Jakarta,
1980, hlm. 71
Singkatan catatan kaki
ü Ibid atau ibidium yang berarti pada
tempat yang sama
Digunakan bila catatan kaki merujuk pada
karya atau artikel yang telah disebutkan dalam catatan nomer sebelumnya. Bila
halamannya sama maka hanya perlu digunakan singkatan Ibid. Namun jika
halamannya berbeda maka dicantumkan juga halamannya.
ü Op.Cit atau opere citato yang
berarti pada karya yang telah dikutip
Singkatan ini dipergunakan bila catatan itu
merujuk kembali pada sumber yang telah dikutip sebelumnya namun diselingi
dengan sumber lain (dalam hal ini catatan kaki yang lain). Untuk penulisannya
sesudah nama pengarang lalu dicantumkan singkatan Op.Cit , bila ada nomer
halaman maka sebaiknya dicantumkan.
ü Loc.Cit atau loco citato yang
berarti pada karya yang telah dikutip seperti yang diatas namun dari halaman
yang sama.
Dalam penulisannya singkatan Ibid,
op.Cit dan Loc.Cit harus dimiringkan atau digaris bawahi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar