Rabu, 18 April 2012

perbedaan diksi dan kalimat efektif


Perbedaan diksi dan kalimat efektif
*Diksi
Diksi adalah pemilihan kata yang tepat sehingga pembaca bisa dengan mudah memahami maksud dan tujuan dari si penulis .
Diksi ini sangat penting sekali, karena dari tiap-tiap kata yang tersusun menjadi satu kesatuan kalimat utuh akan memberikan makna yang berbeda bagi pembaca meskipun  maksud dipenulis sama.
 Selain itu juga imajinasi dari orang itu sendiri akan mempengaruhi tiap-tiap pemilihan kata yang digunakan dalam  menyampaikan kalimatnya.
*Kalimat efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu mengenai sasaran komunikasi secara lisan ataupun tertulis dan sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan oleh si penulis atau pembicara

Perbedaan yang hampir sama namun berbeda, diksi adalah pemilihan katanya dan kalimat efektif adalah susunan katanya sehingga dapat menyampaikan ide pokok yang sama antara pembaca dan penulis. Namun diksi dan kalimat efektif saling berhubungan tidak ada kalimat efektif yang baik jika diksi yang digunakan masih belum baik dan belum tepat.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa diksi adalah bagian dari kalimat efektif. Dan kalimat efektif adalah bukti nyata penggunaan diksi yang baik sehingga gagasan dari si penulis dan si pembaca sama.

catatan kaki


Catatan kaki (Foot Note)
Catatan kaki adalah keterangan-keterangan atas teks karangan yang ditempatkan pada kaki halaman karangan yang bersangkutan dan berfungsi sebagai penghargaan terhadap karya orang lain sekaligus sebagai pemenuhan kode etik yang berlaku.
Berikut adalah contoh penulisan catatan kaki:
[1]I.G. Wursanto, Managemen Kepegawaian. Kenisisus, Yogyakarta, 1989, hlm. 108
2 Wawasan Kerja Aparatur Negara, BP-7 Pusat, jakarta, 1993, hlm. 24
3 Nurlita Witarsa, Dasar-Dasar Produksi, Karunika, jakarta, 1988, hlm.109
Urutannya nama pengarang,judul buku, nama kota, nama penerbit, tahun penerbitan.
Bisa dengan mudah dihafalkan dengan kesatuan kata “NaJuKoPenTaHal”
ü  Untuk nama pengarang yang terdiri dari dua kata tidak boleh dibalik
ü  Untuk judul buku diberikan efek italic atau jika tidak digaris bawahi
ü  Untuk penulisan halaman tidak dibolehkan menulis hal, melainkan hlm. Atau jika tidak bisa digunakan dengan H. (kapital).

Berikut adalah cara penyusunan catatan kaki:
I.            Catatan kaki wajib diberikan nomer urut, dan nomor urut itu menggunakan nama arab (1, 2, ..) tanpa diikuti tanda baca apapun.
II.          Nama pengarang tidak boleh dibalik kemudian untuk gelarnya boleh dicantumkan boleh tidak.
III.     Catatan kaki dicantumkan di bagian bawah (kaki) halaman
IV.         Jarak masing-masing sumber satu spasi

Jika urutan penulisan catatan kaki ini ternyata panjang sehingga bisa menghabisakan dua baris, maka pada baris kedua penulisannya diberikan jarak sebanyak 5 karakter dan itu menjorok ke luar seperti penulisan paragraf saja.

Contoh:
I.S. Livine Teknik Memimpin Pegawai dan Pekerja. Terjemahan oleh iral Soedjono, Cemerlang, Jakarta, 1980, hlm. 71

Singkatan catatan kaki
ü  Ibid atau ibidium yang berarti pada tempat yang sama
Digunakan bila catatan kaki merujuk pada karya atau artikel yang telah disebutkan dalam catatan nomer sebelumnya. Bila halamannya sama maka hanya perlu digunakan singkatan Ibid. Namun jika halamannya berbeda maka dicantumkan juga halamannya.
ü  Op.Cit atau opere citato yang berarti pada karya yang telah dikutip
Singkatan ini dipergunakan bila catatan itu merujuk kembali pada sumber yang telah dikutip sebelumnya namun diselingi dengan sumber lain (dalam hal ini catatan kaki yang lain). Untuk penulisannya sesudah nama pengarang lalu dicantumkan singkatan Op.Cit , bila ada nomer halaman maka sebaiknya dicantumkan.
ü Loc.Cit atau loco citato yang berarti pada karya yang telah dikutip seperti yang diatas namun dari halaman yang sama.

Dalam penulisannya singkatan Ibid, op.Cit dan Loc.Cit harus dimiringkan atau digaris bawahi.
 wallahu'alam ..